![]() | ||
foto ambil di twitter |
Saya tidak tahu, apakah mereka juga merasakan sepi yang sama seperti saya? stress yang sama seperti saya? penat yang sama seperti saya? atau pintar menutupi semuanya. Saya tau setiap orang punya lingkungan hidup yang berbeda. Ndelalah... saya ditempatkan di tempat yang tidak biasanya. Ah tiba-tiba saya rindu masa sekolah, pulang sekolah ke rumah ketemu bapak ibu, ketemu keluarga, walupun di rumah sering diomelin ibu, tapi saya merasa tidak sepi seperti saat ini.
Semasa kuliah, suasana merantau tidak terasa karena sering bertemu dan berkumpul dengan banyak orang. Teman kost, anjing ibu kost yang namanya kim, ibu kost, anaknya ibu kost, berangkat kuliah bertemu teman kuliah, bertemu kekasih hati setiap hari. Sekarang tidak bisa seperti itu. Perlahan semua pergi dan lepas untuk mengejar mimpi masa depan masing-masing.
Saya iri melihat orang-orang yang masih bisa bertemu keluarga mereka setiap mereka pulang kerja, masih bisa bertemu hewan peliharaan mereka setiap mereka pulang sekolah, melepas penat dengan bercengkrama ataupun sekadar mendengar omelan orang tua atau kakak. Pengen nangis rasanya. tapi mosok sudah besar nangis? malu. tapi mbesesek rasanya.
Tau kebutuhan dasar manusia itu bisa berbagi cerita, makhluk sosial. Saya yakin sediam-diamnya Limbad, pasti beliau juga pernah berbicara dan bercerita. Nangis dan bersuara. Apa lagi saya yang manusia biasa seperti ini.
By the way, pengen rasanya saya pelihara anjing. Tapi tempat dan keadaan yang tidak memungkinkan. Padahal bisa jadi teman saya sehar-hari. Pulang kerja ada yang menyambut, pagi hari ada yang bisa diajak jalan-jalan, ada yang dielus-elus. LDR itu berat ya. hehehe