“Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu" -Rut 3:18a
Ada yang bilang bahwa menanti itu membosankan. Menanti itu gak enak.
Menanti itu menjengkelkan. Tapi apakah semua kata menanti akan menjurus
ke hal yang gak enak? Saya belajar banyak dari kitab Ruth, bagaimana dia
diajarkan oleh Allah untuk menjadi yang terbaik didalam penantian akan
teman hidupnya. Bagaimana Tuhan dengan begitu baiknya menyiapkan
segala hal agar Ruth sebagai wanita
pantas dan layak untuk bersanding dengan laki-laki yang sudah Tuhan
siapkan untuknya. Walaupun tidak bisa dipungkiri Ruth pun memiliki rasa
ingin cepat-cepat dan cenderung tergesa-gesa untuk mengakhiri masa
lajangnya dan menikah.
Tapi apa pesan Tuhan "duduklah saja menanti"
Well, hampir setiap saat ada saja yang bertanya kepada saya "kapan
dilamar? Buru gih. Nunggu apa lagi? Kuliah udah kelar, tinggal wisuda.
Pacar juga kerjaan sudah mapan. Umur sudah mateng banget. Kamu juga
sudah cukup umur buat nikah. Gih buru minta dihalalin." Saya sebagai wanita yang gak bisa setiap saat jadi wonder woman pun,
terkadang suka goyah sama kata-kata dorongan atau lebih tepatnya tekanan
sih ya. (Ini diri kalau bukan Tuhan yang jaga, gak mungkin bisa sebakoh
ini).
Bicara tentang menanti berarti kamu dituntut untuk setia sama apa
yang sudah Tuhan kasih. Perkara kamu bakal menyudahi masa lajangmu dalam
waktu cepat atau lambat, itu urusan kesiapan hatimu dan pasanganmu
serta restu dari Tuhan. Bukan berarti saya sebagai wanita hanya
berpangku tangan, duduk anteng tidak berbuat apa-apa sedangkan dia yang
bekerja keras. NO! Tetap rawat cinta yang sudah dibangun, tetap saling
mengasihi, jangan tergesa-gesa, persiapkan segala hal bukan hanya
perkara financial tapi juga kesiapan hati.
Tetaplah lakukan bagianmu sebagai wanita, teruslah memperbaiki diri dan tetaplah menanti (setia), sampai Tuhan bilang "yuk nak, ini waktunya kamu dan laki-laki yang sudah Aku siapkan untukmu, laki-laki yang sangat kamu cintai, bersatu dalam ikatan suci pernikahan".
So, aku mau menantimu dan tetap setia kepadamu,
sampai Tuhan bilang "sudah waktunya".
4 tahun bersamamu
#menujuselamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar