Jumat, 26 Juli 2019

26 Juli 2019 18:38

foto ambil di twitter

Sudah 1 tahun lebih 3 bulan saya bekerja. Semakin kesini ternyata saya semakin merasa sepi. Pulang kerja yang dilihat tembok, benda-benda mati dan makhluk tak kasat mata dekat kamar mandi. Penat, bosan, stress, ga ada yang bisa diajak main. Saya tinggal di lingkungan pekerja yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Pergi pagi, pulang malam. Ada juga yang pergi malam, pulang subuh. Ya, mereka semua sibuk bekerja demi sesuap nasi, demi masa depan yang jauh labih baik. sama seperti saya.

Saya tidak tahu, apakah mereka juga merasakan sepi yang sama seperti saya? stress yang sama seperti saya? penat yang sama seperti saya? atau pintar menutupi semuanya. Saya tau setiap orang punya lingkungan hidup yang berbeda. Ndelalah... saya ditempatkan di tempat yang tidak biasanya. Ah tiba-tiba saya rindu masa sekolah, pulang sekolah ke rumah ketemu bapak ibu, ketemu keluarga, walupun di rumah sering diomelin ibu, tapi saya merasa tidak sepi  seperti saat ini.

Semasa kuliah, suasana merantau tidak terasa karena sering bertemu dan berkumpul dengan banyak orang. Teman kost, anjing ibu kost yang namanya kim, ibu kost, anaknya ibu kost, berangkat kuliah bertemu teman kuliah, bertemu kekasih hati setiap hari. Sekarang tidak bisa seperti itu. Perlahan semua pergi dan lepas untuk mengejar mimpi masa depan masing-masing.

Saya iri melihat orang-orang yang masih bisa bertemu keluarga mereka setiap mereka pulang kerja, masih bisa bertemu hewan peliharaan mereka setiap mereka pulang sekolah, melepas penat dengan bercengkrama ataupun sekadar mendengar omelan orang tua atau kakak. Pengen nangis rasanya. tapi mosok sudah besar nangis? malu. tapi mbesesek rasanya.

Tau kebutuhan dasar manusia itu bisa berbagi cerita, makhluk sosial. Saya yakin sediam-diamnya Limbad, pasti beliau juga pernah berbicara dan bercerita. Nangis dan bersuara. Apa lagi saya yang manusia biasa seperti ini.

By the way, pengen rasanya saya pelihara anjing. Tapi tempat dan keadaan yang tidak memungkinkan. Padahal bisa jadi teman saya sehar-hari. Pulang kerja ada yang menyambut, pagi hari ada yang bisa diajak jalan-jalan, ada yang dielus-elus. LDR itu berat ya.  hehehe

Selasa, 23 Juli 2019

Tanpa Kabarmu, Aku Rindu.

Sudah tiga minggu sejak kepergianmu ke pulau sebrang, rindu ini terus membuncah.
Aku tidak tahu bagaimana kabarmu?
Aku tidak bisa mendengar suaramu seperti hari-hari lalu.
Aku tidak bisa mendengar tawa dan ceritamu.

Sayang,
Baru kali ini aku merasakan rindu yang begitu menyesakkan dadaku.
Baru kali ini aku merindukanmu begitu dalam.
Aku merindukanmu teramat sangat.
Hubungi aku saat kamu mendapatkan signal ya.
Aku tidak bisa menghubungimu terlebih dulu.

Aku hanya bisa menunggumu dan mendoakanmu.

Jaga dirimu baik-baik disana.
Jaga kesehatanmu.
Aku menyayangimu.
Cepatlah kembali.
Aku sendiri.

Pernikahan Beda Gereja

                  Menikah bukanlah impian bagi semua orang. Tapi bisa menikah dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita adalah ...