Berbagi cerita semaunya...: Maymunah's Transformation

Sudah hampir 3 tahun aku berada ditempat asing ini. Tempat yang begitu asing bagi mata dan kaki ini. Sekeliling yang biasanya adalah mereka yang aku kenal dan akrab denganku, kini berubah menjadi mereka yang tidak aku kenal wajahnya dan juga namanya. Aku berada ditempat dimana aku harus bisa membuat kedua orangtuaku bangga dengan pilihanku ini. Salatiga adalah tempat dimana aku diproses menjadi wanita yang seutuhnya. Salatiga adalah tempat yang sudah mampu membuat aku menjadi wanita mandiri dan mampu memutuskan hal-hal penting sendiri. Salatiga adalah saksi dimana aku memulai perjuanganku untuk mendapatkan sebuah pelajaran hidup. Salatiga adalah kota kecil yang berada dikaki gunung Merbabu. walaupun sebenarnya masih jauh dari kaki gunung Merbabu, tapi setiap orang yang tahu salatiga pasti karena tahu gunung Merbabunya. Salatiga yang terletak antara Semarang dan Solo.

Aku mulai kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada tahun 2013 tepatnya pada bulan Agustus dan pada saat itu aku telah sah menjadi anak perantauan. Kisah hidupku selama aku sah menjadi anak rantau tidak se-simple nama blog yang kalian baca saat ini "Maymunah". Rumit, pelik, kadang keruh, kadang keras, kadang rapuh, kadang lembek tapi ya lebih banyak tahan bantingnya dan lebih banyak beningnya. Namanya juga anak kuliahan, pasti gak pernah lepas dari yang namanya GeGaNa. Apa itu GeGaNa? Gelisah Galau Merana, karena cinta? gak melulu soal cinta yang bikin gegana. Malah yang lebih sering buat gegana ketika stock makanan dilemari ajaib hampir punah atau para penjabat berdasi dan berkopiah didompet juga hampir punah. Itu gegana nya melebihi gegana karena diputus pacar atau gak bisa dapetin gebetan. Perut is number one. Ini salah satu fotoku saat kuliah semester 1 di Salatiga:

masih polos.....

Tahun pun berganti dan aku semakin bisa menyesuaikan diri dengan lingkunganku. Aku semakin menjadi wanita yang mandiri dan berani.Mungkin karena kelewat mandiri dan berani, aku jadi "nakal". Nakal yang sewajarnya. Narkoba? oh NO! mabuk? minum mizone 2 botol aja kolaps apalagi mabuk! tatto? aku paling takut jarum! free sex? sama bantal dan guling! Bukan itu semua. Aku mulai berani mewarnai rambutku dan merubahnya menjadi kriting-kriting gak karuan. Ini buktinya:

awal tahun 2014...

Puji Tuhan kenakalan itu hanya berlangsung sampai beberapa bulan. Setelah aku mulai sadar dan insyaffi, aku bertekad untuk meluruskan rambutku kembali seperti semula. Sebenarnya cari aman saja, karena kalau saat pulang dengan kondisi rambut yang seperti itu wah bisa dicoret dari KK sama orangtua. Tapi, ada untungnya juga nakal yang aku lakukan saat itu. Aku jadi pede-an dan gak tau malu. Over PD. Akhirnya aku memutuskan untuk segera meluruskan rambutku kembali dan memotongnya agar cepat tumbuh seperti awal mulanya. Ini buktinya:

hasil dari ikut POM Volley ball 2014..

Tahun 2014 bisa aku lewati dengan begitu indah. Walaupun ada begitu banyak kesalahan dan kenakalan yang aku lakukan didalamnya. By the way, itu kenapa aku bisa hitam dan gak seputih dulu saat datang ke Salatiga? itu karena aku volly. Di kampus aku gak cuma kuliah aja, tapi aku aktif ikut organisasi kampus, salah satunya KBM Volley Ball. Karena itu aku gosong, latihan disiang hari tanpa sunblock atau apapun itu. Saat itu juga aku masih cuek banget sama yang namanya penampilan. Pokoknya "masa bodo" yang penting happy. Tahun 2015 pun datang dengan kejutan baru untuk hidupku. Penampilanku masih sama, hanya saja kulita dan rambutku sudah mulai normal kembali. Walaupun masih ada sisa sisa obat smoothing dirambut. Di pertengahan tahun 2015 juga aku memutuskan untuk memangkas habis rambutku, sudah seperti laki-laki:

lagi nge GYM cekrek...

Tahun 2015 pun bisa aku lewati dengan senyuman walaupun banyak nangisnya. Semakin bertambah usia aku sekarang jadi semakin dewasa juga dan aku bisa menemukan jati diriku seperti apa. Masuk tahun 2016, ini adalah tahun perubahanku. Berubah menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. This is me now: